SINDROMA BABY BLUES PADA IBU BARU
Melahirkan
adalah salah satu fase yang luar biasa atau istimewa bagi seorang perempuan.
Karena fase tersebut bagi kebanyakan orang menjadi penanda kesempurnaan seorang
wanita. Ketika melewati fase itu pasti banyak hal yang dirasakan oleh seorang
ibu. Mulai bahagia, cemas, terkejut,
sedih, takut bahkan mungkin menyesal. Dan karena fokus perhatian banyak orang
adalah pada si bayi baru (anggota baru), maka perasaan perasaan yang dialami
ibu menjadi terabaikan. Pada kondisi tersebut si ibu merasa berjuang sendiri
dan hal ini akan memicu terjadinya sindroma baby
blues.
Baby blues adalah kondisi depresi
ringan yang dialami ibu ibu setelah melahirkan. Gejalanya berupa gangguan
emosi, sering menangis, murung, panik, mudah marah dan tersinggung, sering
disertai gejala depresi seperti moody
(mood yang berubah ubah, gangguan tidur, gangguan selera makan, juga gangguan
konsentrasi dan lain sebagainya.
Kondisi
ini biasanya terjadi pada 14 hari pertama pasca persalinan dan cenderung memburuk
pada hari ketiga atau keempat.
Beberapa
faktor penyebab terjadinya baby blues
:
- Faktor Fisiologis atau hormonal, perubahan kadar hormon yang dialami ibu baru melahirkan cukup berpengaruh pada munculnya sindroma baby blues.
- Faktor Psikologis, penyesuaian pada peran baru sebagai ibu, penyesuaian pada perubahan bentuk fisik ibu, serta penyesuaian penyesuaian yang lain terkait dengan perubahan yang dialami oleh ibu tentu saja membuat sang ibu mengalami tekanan dan gangguan emosi jika belum berhasil melakukan penyesuaian dengan baik.
- Faktor Genetik, ibu yang memiliki keluarga dengan riwayat depresi memiliki peluang besar mengalami baby blues atau kepribadian yang kurang matang, dimana akan mudah mengalami depresi jika mendapatkan tekanan
- Faktor Fisik, kelelahan fisik akibat proses persalinan dan kelelahan merawat bayi juga dapat menjadi pemicu munculnya syndrome baby blues.
Ada
beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengatasi sindroma baby blues, diantaranya :
- Beri Anda Waktu
- Bicaralah dengan seseorang yang mengerti anda (curhat)
- Keluar dan cari suasana baru
- Bergabunglah dengan support grup
- Beritahu suami apa yang harus dilkukannya
- Terimalah bantuan orang lain
- Cukup tidur
- Janga terlalu perfectionist
- Nikmati pekerjaan anda
- Berolahraga
- Makanlah makanan yang sehat
- Jaga diri dan cintai diri anda
Referensi
:
Baby
Blues, Mengenal Penyebab,Mengetahui Gejala dan Mengantisipasinya,dr.
Soffin Arfian,SpOG,Metagraf-Solo 2012.
Mengenal
dan Mengatasi Baby Blues Syndrome, Bidanku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar