KEKHILAFAN DALAM MENDIDIK ANAK
Menjadi
orang tua tidak hanya sebagai taqdir, namun seperti hadirnya sebuah kesempatan
untuk membuktikan peranan kita dimuka bumi,meneruskan rencana ilahi,mewarnai
anak-anak dengan cinta. Lalu, biarkan siklus berputar sampai zaman menamatkan.
– Munif
Chatib
Sebagai
orang tua, pastilah secara fitrah kita menginginkan anak anak kita menjadi anak
yang baik dan sukses. Sebagaimana doa yang sering di ajarkan dan tidak asing
bagi keluarga muslim yaitu : “Robbana hablana min azwajinaa wa
dzurriyyatina qurrota a’yun ..”
Yang
artinya : Ya Robb, karuniakan kepada kami pasangan dan anak anak yang bisa
menyenangkan dan menyejukkan pandangan kami…” dan tentulah hal ini menjadi cita
cita setiap orang tua.
Maka
sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan mengarahkan
anak anak kita menjadi anak anak yang sholih dan sukses dalam kehidupannya
nantinya.
Belajar
dan belajar menjadi orang tua yang baik memang membutuhkan semangat dan effort yang tidak sedikit. Namun itulah
konsekwensi yang harus dihadapi orang tua karena anak adalah amanah.
Berikut
ini beberapa hal yang bisa menjadikan proses pembimbingan anak dalam sebuah
keluarga kurang tepat. Kami menyebutnya sebagai kekhilafan orang tua dalam
mendidik anak :
- Membiarkan Pelanggaran
·
Tidak menepati
janji
·
Melanggar
peraturan yang dibuat sendiri
·
Ayah dan ibu
tidak kompak
Dampak :
Anak akan sangat pandai meniru orang tuanya yakni
TIDAK KONSISTEN
- Kurang memiliki kontrol emosi yang Baik
- Membentak, memaki dengan kata kata kasar
- Memukul anak
- Marah untuk melampiaskan emosi
Dampak :
Anak tumbuh tidak percaya diri, menjadi pribadi
yang ragu ragu, anak merasa Tidak dicintai
- Terlalu melindungi (over Protective)
·
Anak tidak
mempunyai kesempatan melakukan hal-hal baru
·
Terlalu BANYAK
LARANGAN
Dampak :
Traumatik, Tidak kreatif, kurangnya pengalaman
kurang menyenangkan, kurang memiliki semangat berjuang
- Cara komunikasi yang kurang baik
·
Memaksakan
komunikasi gaya
orang tua
·
Komunikasi
hanya verbal, tidak memperhatikan unsur lain (sentuhan, visual, intonasi,
vocal,dll)
·
Komunikasi
hanya satu arah
Dampak :
Anak tidak memahami gagasan oaring tua
Anak merasa pendapatnya tidak dihargai
Anak merasa tidak dipahami
- Tidak memahami cara memotivasi anak
·
Memotivasi
anak dengan hal-hal yang menakutkan
·
Memotivasi
anak dengan hal hal yang memalukan
·
Memotivasi
anak dengan membandingkan
Dampak :
Trauma / Phobia, Tidak percaya diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar