Rabu, 26 November 2014

Menghadapi UTS bersama-sama..



Menghadapi UTS bersama-sama..

Minggu-minggu ini  beberapa anak-anak kita sedang berjuang menghadapi UTS. Dan pastinya sebagai orang tua kita menginginkan anak-anak kita akan mencapai prestasi terbaiknya. Namun, terkadang keinginan orang tua yang kuat untuk mendorong anaknya belajar, menimbulkan sikap yang kurang bisa diterima anak-anak. Akibatnya, anak-anak merasa semakin tertekan dan kurang bisa belajar dengan nyaman.
Sebenarnya, apa yang perlu dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan potensi belajar anak, sehingga anak menjadi siap untuk menghadapi UTS :
  1. Meyakinkan diri bahwa anak-anak kita mampu
Setiap anak luar biasa dan memiliki potensi menjadi manusia sukses kelak. Dan setiap anak mempunyai gaya belajar yang berbeda. (Auditory, visual dan kinestetik). Setiap orang tua harus menyadari bahwa dengan multiple intelligence yang dimiliki anak-anak, insyaallah anak kita akan unggul pada satu bidang tertentu.
  1. Mempersiapkan suasana yang nyaman untuk belajar
Suasana ruangan yang tenang, rapi, penerangan yang cukup dan udara yang bersih tentu saja menjadikan anak-anak nyaman untuk membaca atau melatih diri dengan soal-soal yang ada. Sebagai orang tua, kita juga harus menghormati anak-anak kita yang sedang berjuang dengan berempati pada suasana belajar tersebut. Intinya suasana belajar positif harus dibangun bersama-sama.
Untuk anak-anak yang sudah dapat diajak berkomunikasi dan bernegosasi, sebaiknya kita membuat kesepakatan kegiatan belajar yang bagaimana yang ia sukai dan mengurangi distraksi-distraksi yang ada, mis. Nonton tv, ngegame, bermain di luar dan lain sebagainya.
  1. Tidak memberikan tekanan atau labelling
Melakukan pendampingan yang lembut pasti lebih disukai anak-anak. Tekanan yang berlebih untuk anak kita, misalnya dengan selalu mengingatkan tentang momentum ujian, akan membuat anak tidak nyaman secara emosi. Anak akan memiliki pemikiran bahwa UTS adalah sebuah medan perang yang menakutkan (terbebani).  Dan tentu saja ini berdampak pada kesiapan belajarnya.
Labelling merupakan hal yang harus dihindari oleh orangtua.

  1. Memotivasi dengan kalimat positif
Kalimat positif berefek luar biasa pada anak kita. Dan ini akan menguatkannya ketika ia menghadapi situasi yang menurutnya berat.
  1. Mendoakan dengan tulus dan berpasrah
Apabila kita sudah mengupayakan yang terbaik untuk anak-anak kita, maka berikutnya yang terpenting adalah mengajak anak kita berpasrah pada ket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar