Menghadapi UTS bersama-sama..
Minggu-minggu ini beberapa anak-anak
kita sedang berjuang menghadapi UTS. Dan pastinya sebagai orang tua kita
menginginkan anak-anak kita akan mencapai prestasi terbaiknya. Namun, terkadang
keinginan orang tua yang kuat untuk mendorong anaknya belajar, menimbulkan sikap yang kurang
bisa diterima anak-anak. Akibatnya, anak-anak merasa semakin tertekan dan
kurang bisa belajar dengan nyaman.
Sebenarnya, apa yang perlu dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan potensi
belajar anak, sehingga anak menjadi siap untuk menghadapi UTS :
- Meyakinkan diri bahwa anak-anak kita mampu
Setiap anak luar biasa dan memiliki potensi menjadi
manusia sukses kelak. Dan setiap anak mempunyai gaya belajar yang berbeda.
(Auditory, visual dan kinestetik). Setiap orang tua harus menyadari bahwa
dengan multiple intelligence yang
dimiliki anak-anak, insyaallah anak kita akan unggul pada satu bidang tertentu.
- Mempersiapkan suasana yang nyaman untuk belajar
Suasana ruangan yang tenang, rapi, penerangan yang cukup
dan udara yang bersih tentu saja menjadikan anak-anak nyaman untuk membaca atau
melatih diri dengan soal-soal yang ada. Sebagai orang tua, kita juga harus
menghormati anak-anak kita yang sedang berjuang dengan berempati pada suasana
belajar tersebut. Intinya suasana belajar positif harus dibangun bersama-sama.
Untuk anak-anak yang sudah dapat diajak berkomunikasi dan
bernegosasi, sebaiknya kita membuat kesepakatan kegiatan belajar yang bagaimana
yang ia sukai dan mengurangi distraksi-distraksi yang ada, mis. Nonton tv,
ngegame, bermain di luar dan lain sebagainya.
- Tidak memberikan tekanan atau labelling
Melakukan
pendampingan yang lembut pasti lebih disukai anak-anak. Tekanan yang berlebih
untuk anak kita, misalnya dengan selalu mengingatkan tentang momentum ujian,
akan membuat anak tidak nyaman secara emosi. Anak akan memiliki pemikiran bahwa
UTS adalah sebuah medan
perang yang menakutkan (terbebani). Dan
tentu saja ini berdampak pada kesiapan belajarnya.
Labelling
merupakan hal yang harus dihindari oleh orangtua.
- Memotivasi dengan kalimat positif
Kalimat
positif berefek luar biasa pada anak kita. Dan
ini akan menguatkannya ketika ia menghadapi situasi yang menurutnya berat.
- Mendoakan dengan tulus dan berpasrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar