Beberapa hari yang lalu saya mendengar keluhan salah seorang guru TK
tentang perubahan perilaku anak-anak dengan menirukan perilaku tokoh-tokoh
kartun di televisi yang mengarah pada kekerasan. Dan sehari-hari sering kita
melihat anak-anak berperilaku seperti yang ditayangkan di televisi. Hal ini
cukup memprihatinkan ketika perilaku yang ada mengganggu dan menyakiti baik
dirinya maupun orang lain.
Anak sebagai peniru ulung, pembelajar cepat tidak diragukan lagi. Dengan
daya serapnya yang tinggi anak akan dengan mudah menerima, menyerap dan
menyimpan berbagai informasi yang dilihat, didengar dan dirasakannya. Apalagi,
jika informasi tersebut mampu menyentuh area emosi anak, maka anak akan dengan
cepat dan mudah menyerapnya. Ketika anak bahagia anak akan dengan mudah
mempelajari sesuatu.
Terkait dengan acara televisi, yang sarat dengan gambar atau animasi
yang menarik dan menyenangkan bagi anak, maka menjadikan anak bertahan menerima
semua informasi. Dan ditunjang suasana hati yang menyenangkan, dapat kita
bayangkan betapa anak akan dengan sukarela dan sepenuh hati menerima dan
menyerap informasi yang ada.
Dan hal inilah salah satu tantangan bagi orang tua bagaimana menyikapi
informasi yang disampaikan melalui televisi. Bagaimana setiap informasi yang
diterima anak mampu mendukung perkembangan anak. Bagaimana orang tua membimbing
anak untuk mampu cerdas memilih info yang tepat untuk usianya dan mengambil
makna yang positif serta mengoptimalkan perkembangan usianya.
Tidak mudah bahkan sebagian orang tua menganggap sangat tidak mungkin
untuk tidak mengenalkan televisi pada anak. Yang terpenting disini adalah
melakukan pendampingan dalam pengenalan televisi tersebut. Pendampingan itu
tidak selalu harus difokuskan pada kehadiran ayah atau ibu ketika anak melihat
televise, meski itu juga penting. Akan tetapi bagaimana orang tua selalu
mengembangkan komunikasi dan diskusi tentang acara-acara yang dilihat oleh
anak.
Diskusi yang mendalam sehingga menemukan pesan dari sebuah materi
informasi yang ada di televisi akan membekali anak dalam memilah acara-acara
televisi yang ada. Komitmen orang tua sangat penting dalam hal ini. Dan seperti
dikatakan diatas bahwa anak sebagai peniru ulung, tidak menutup kemungkinan
ketika kita memberikan contoh perilaku tidak terlalu terikat pada acara
televisi anak pun akan melihatnya sebagai contoh dan akan ditiru.
Anak sebagai asset termahal orangtua sudah selayaknya dijaga..:)