“Hijrahku
Mengenal Aku”
(
sesi sharing bersama Mbak Peggy Melati Sukma)
Alhamdulillah sore ini
berkesempatan menghadiri suatu pertemuan yang dihadiri oleh mbak Peggy Melati Sukma. Awalnya bertanya-tanya, apa yang akan
beliau sampaikan. Namun setelah mendengarkan ulasan beliau, cerita pengalaman
beliau, masyaAllah setiap yang disampaikan sarat makna.
Awalnya beliau mengajak
kita mengingat peristiwa hijrah Rasulullah Muhammad SAW. Peristiwa itu sarat
akan ibrah, dimana Rasulullah sendiri menampakkan kepedihannya meninggalkan
kota Makkah yang dicintainya, berjuang melawan ketakutan, menyusun strategi
untuk dapat lolos dan meneguhkan diri, menguatkan keimanan pada perintah Allah SWT.
Proses hijrah yang dialami Rasul mencontohkan pada kita, bahwa hijrah
membutuhkan pengorbanan dan keteguhan. Bagaimana Rasulullah harus menyusun
strategi untuk dapat mengelabui kaum Quraisy, ketika meminta Sayyidina Ali
menggantikannya di tempat tidurnya. Bagaimana Rasulullah bertahan di gua tsur
selama 3 (tiga hari) dengan keterbatasan bekal (blockade) dan terus meyakinkan
Sayyidina Abu bakar tentang pertolongan Allah SWT. Bagaimana Rasulullah
mencucurkan air mata menatap kota Makkah yang dicintainya harus ditinggalkan
karena perintah Allah SWT. Bagaimana Rasulullah terus meneguhkan niat untuk
samai di kota Madinah. Dan MasyaAllah, ketika sampai di Madinah, Allah sudah
mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajirin. Hingga keletihan dan tantangan
hijrah terbayarkan oleh suka cita kota Madinah. Selanjutnya Madinah menjadi
pusat tersebarnya Islam ke seluruh dunia.
Dalam proses Hijrah
Rasulullah tersebut, Mbak Peggy menyebutkan hal yang menjadi inspirasi kita
sebagai kaum Muslimin adalah inspirasi Tauhid. Bagaimana Rasulullah
mencontohkan meski penuh perjuangan, pengorbanan dan airmata namun beliau tetap
teguh akan janji Allah. Bahwa Allah akan Membayar perjuangan hijrah kita dengan
hal-hal yang membahagiakan dan keberkahan hidup melebihi sebelumnya.
Berikutnya makna hijrah
yang disampaikan Rasulullah adalah perjalanan yang terus menerus menuju Allah. Hidup
mempunyai pilihan, berbuat baik atau tidak baik, namun pada ujung penghidupan,
kita hanya punya satu pilihan yaitu Surga Allah (Jannah). Hal itulah yang mendasari
kita untuk terus menerus berhijrah dan meyakinkan diri untuk berbuat baik dan
menuju kebaikan. Dalam kehidupan setiap insan selalu dihadapkan pada cobaan
kebahagiaan maupun kesusahan. Tinggal bagaimana kita membuat pilihan, apakah
cobaan tersebut akan membawa kita kepada Allah atau menjauhiNya. Ketika kita
diuji kebahagiaan lalu kita melupakanNya, atau melalaikanNya, maka tidak lama
kita akan dihadapkan pada ujian kesusahan yang ‘seharus’nya membuat kita
mendekat kepada Allah SWT. Maka sejatinya, Hijrah tidak menunggu momentum.
Setiap saat kita harus terus berjuang menghijrahkan diri ke arah yang lebih
baik dengan terus meningkatkan ibadah kita.
Seperti halnya Mbak Peggy,
yang menceritakan pengalaman dirinya, selama 20 tahun hidup berkecukupan,
memiliki banyak usaha, tenar, banyak uang namun sayang hal tersebut tidak
menjadikannya mendekat dan ingat kepada Allah. Selanjutnya, Allah datangkan
ujian kesusahan hanya 2 tahun. Beliau menyatakan kesyukurannya, karena ujian
tersebut tidak selama sebelumnya dan hal tersebut sudah mampu mengingatkanNya
untuk terus kembali kepada Allah dengan memperbaiki dirinya.
Baginya, amanah tubuhnya yang
harus dijaga ternyata sebelumnya dengan mudahnya ia memamerkannya. Seharusnya
ia mampu menjaga sholatnya, namun karena beberapa hal, ia lalai dan
mengalahkannya dengan urusan dunia. Ia juga mengakui lama meninggalkan membaca
Al Qur’an. Bersikap kurang bijak pada relasi bisnisnya, bahkan ia menyebutkan
diri sebagai monster, karena siap menghancurkan siapa saja yang mengusik bisnis
atau usahanya.
Allah hadirkan ujian
keterpurukan. selama 20 tahun, ia memiliki segalanya, selanjutnya ia terjatuh
dan tidak memiliki apa apa. Usaha semua hancur, hutang menumpuk, kecantikan
yang dibanggakan diuji dengan wajah yang penuh nanah, masalah keluarga datang
bertubi, dan tidak mendapatkan kontrak kerja lagi.
Dengan mengucap Hamdalah,
mbak Peggy mengungkapkan syukurnya, bahwa ia masih diingatkan untuk kembali
pada Allah. Ia lalu kembali membaca Al Qur’an, memperbaiki sholat-sholatnya,
baik yang wajib maupun yang sunnah, memperbaiki shiamnya dan meningkatkan
sedekahnya. Ia mentafakkuri apa yang
sudah ia alami dan apa yang sudah ia lakukan. Dan berikutnya ia bertekad untuk
memperbaiki diri, memperbaiki hubungan dengan Allah dengan menyegerakan
mengerjakan apa yang diperintah Allah SWT.
Beliau berbagi cara beliau
“hijrahku mengenal aku” adalah dengan menanyakan kembali kepada dirinya,
1. Siapa
aku? Aku hanyalah hamba Allah, tidak akan mampu jika Allah tidak Memampukan
2. Dari
mana asalku ? Dari Allah, misi penciptaan kita adalah beribadah kepada Allah
3. Apa
Tugasku ?Khalifatulloh, wakil Allah dimuka bumi jadi selayaknya kita hanya mengerjakan
yang diperintahkan oleh Allah termasuk menjaga hubungan baik dengan sesama
4. Kemana
aku akan pergi ? Kembali pada Allah
Jadilah sosok Peggy Melati
Sukma yang saat ini menjadi sosok yang sangat menginspiratif muslimah dengan sepak
terjangnya di jalan dakwah. Kesan yang saya dapatkan dari pertemuan singkat
kemarin adalah bahwa apa yang disampaikan selalu sarat makna dan memotivasi
kita semua untuk terus meningkatkan ibadah kita. Karena pesannya ketika kita
meningkatkan hubungan dengan Yang Maha segalanya, Mengutamakan Allah daripada
urusan dunia, maka Allah akan Memudahkan kita menjalani kehidupan didunia.
Surabaya 12 Agustus 2016
Masjid Al Ikhlas, Palm
Spring
Tidak ada komentar:
Posting Komentar