Rabu, 06 Mei 2015

Syukur atas anak...

SYUKUR IBU...


Malam pun semakin larut…dan sayapun masih sulit memejamkan mata..
Teringat banyak hikmah yang ingin saya bagi dan menari—nari pada pengantar tidur saya malam ini..
Semua ini tentang kebaikan dan karunia Allah yang tiada terkira..
Terutama terkait dengan keberadaan anak-anak saya sebagai titipanNya
Segala Puji Hanya Bagi Mu Ya Allah...Allah Maha Pemurah & Pengasih..

Menjadi Ibu sejatinya adalah berkah tak ternilai bagi wanita karena masih banyak wanita yang belum berkesempatan dipanggil ibu..
Lebih jauh lagi ketika kita memandang anak-anak kita yang luar biasa, sehat lahir batin dan tidak menampakkan hambatan atau kelainan..sungguh itu adalah nikmat yang sangat tak terkira.

Sebagian ibu di percaya dengan anaknya yang mengalami ”autis”, anak dengan respon emosi yang meluap, relatif sulit berkomunikasi, kurang dapat mengelola emosinya, kurang dapat mengatur dirinya, dan banyak hal lainnya yang menurut saya menguji kesabaran ibunya..
Memandang anak-anak saya...alhamdulillah...mereka masih membalas senyum saya..menerima pelukan hangat saya, komunikatif dan memahami ketika kami saling bercerita serta cukup mampu mengembangkan relasi..
Betapa nikmat tak terkira dari Allah yang sepatutnya kita syukuri

Sebagian orang tua lagi dipercaya dengan anak-anaknya yang ”retardasi mental”. Apa sih itu..adanya penurunan usia atau kemampuan mental yang tidak sesuai dengan usia sesunggunhya. Misalkan anak dengan usia 8 tahun, tapi ia hanya dapat menguasai tugas-tugas usia 2 tahun atau 3 tahun. Dampaknya, jelas saja mereka akan mengalami kesulitan untuk mandiri, menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah serta tuntutan akademis, dan lain sebagainya. Bahkan kemarin saya menemui anak setingkat kelas 2 SMP belum dapat mengenal huruf satupun..
Sekali lagi..melihat anak-anak saya yang tumbuh dan berkembang sesuai usianya..sungguh satu nikmat besar lagi yang harus banyak kami syukuri. Sesekali mereka mengalami perlambatan penguasaan suatu tugas, namun dengan latihan, mereka mampu mengejarnya.
Maka Nikmat Allah mana lagi yang kamu dustakan..

Beberapa Ibu diberi amanah anak-anak dengan kecenderungan sulit diatur, berkata kasar, tidak pernah pulang atau bahkan terlibat tindak kriminal atau narkoba..
Suatu waktu, saya menjumpainya pada anak seusia anak saya yang besar yaitu kelas 6 SD. Pada usianya itu, setiap harinya ia pulang sekolah paling sore jam 10 malam, mengumpat dan berkata kasar pada orang tua, mencuri uang orang tua dan kakaknya, mulai merokok bahkan sekali tertangkap mencoba oplosan pil..
Hati orang tua mana yang tidak terluka...
Alhamdulillah....anak-anak saya masih sewajarnya anak-anak..masih memiliki ketakutan melanggar aturan.

Disinilah...ketika kita mungkin kesal dengan perilaku anak-anak kita (manusiawi), kita harus selalu mengingat...bahwa masih banyak kenikmatan, kelebihan pada anak-anak kita yang harus kita syukuri..

Allah pasti membekali setiap insan dengan kelebihan dan kelemahan, dan mengetahui ada beberapa anak yang mungkin dianggap ”kurang beruntung” seperti beberapa contoh diatas, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menyia-nyiakan anak-anak kita dan tidak mensyukurinya..

Sekalipun banyak rahasia Allah dibalik ujian para orangtua dengan anak-anak berkebutuhan khusus diatas, namun apa yang ada dihadapan kita saat ini, anak-anak yang sehat lahir batin, sudah seharusnya kita syukuri, sayangi, pelihara hingga Yang Mempercayakan memutuskan..


Wallahu A’lam...

06052015 ~ 00.47 Suatu malam menjelang ujian seminar ABK...


1 komentar:

  1. subhanallah..
    sudah seharusnya qt banyak merenung dan malakukan instrospeksi diri,, betapa kuranggnya qt dalam bersyukur..
    jazakumullah khoir mbak diyana semoga qt smua bisa saling belajar, sebagaimana qt umat "iqro'" yang harus senantiasa membaca dan mempelajari hikmah dibalik setiap 'tanda' yang diberikan Nya

    BalasHapus